Selasa, 17 April 2018

Analisis SIG dan Model



Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan secara digital untuk menggambarkan dan menganalisa ciri-ciri geografi yang digambarkan pada permukaan bumi dan kejadian-kejadiannya ( atribut-atribut non spasial untuk dihubungkan dengan studi mengenai geografi)
Model Data Spasial di Dalam SIG
Secara umum persepsi manusia mengenai bentuk representasi entitas spasial adalah konsep raster dan vektor. Data spasial direpresentasikan di dalam basisdata sebagai raster atau vektor.

Data Spasial merupakan data yang menunjuk posisi geografi dimana setiap karakteristik memiliki satu lokasi yang harus ditentukan dengan cara yang unik. Untuk menentukan posisi secara absolut berdasar sistem koordinat. Untuk area kecil, sistem koordinat yang paling sederhana adalah grid segiempat teratur. Untuk area yang lebih besar, berdasarkan proyeksi kartografi yang umum digunakan.

MENGATUR DATA GEOGRAFIS



Pada kegiatan pembuatan peta tata ruang, integrasi berbagai data geologi (input) merupakan proses yang sangat membantu dalam rangka memprediksi daerah-daerah yang mempunyai potensi di dalam perencanaan kota (output). Mengingat data geologi mempunyai dimensi spasial, maka teknologi Sistem Informasi Geografis dapat diimplementasikan untuk mengevaluasi daerah-daerah yang mempunyai potensial dan dayaguna di dalam perencanaan tata ruang kota yang meliputi:
Data layers (shape file etc.)
Feature types: points, lines, polygons
Objects types: geometric or thematic

Pemeliharaan Data Spasial
Transformasi format

File data spasial harus diubah menjadi struktur data dan format file yang digunakan secara internal oleh paket perangkat lunak SIG

Transformasi geometrik

Lapisan data yang berbeda harus terdaftar ke sistem koordinat umum
Analisis Terpadu Data Spasial dan Atribut

Kekuatan GIS terletak pada kemampuannya untuk menganalisis data spasial dan atribut bersama-sama. Pengelolaan data spasial merupakan hal penting dalam pengolohan data dimana kemampuan ini dimiliki oleh Sistem Informasi Geografi dalam mengolah dan menganalisis data yang mengacu pada lokasi geografis menjadi informasi keruangan.
Analisis Terpadu Data Spasial dan Atribut
Kekuatan GIS terletak pada kemampuannya untuk menganalisis data spasial dan atribut bersama-sama. Pengelolaan data spasial merupakan hal penting dalam pengolohan data dimana kemampuan ini dimiliki oleh Sistem Informasi Geografi dalam mengolah dan menganalisis data yang mengacu pada lokasi geografis menjadi informasi keruangan.

1. Retrieval merupakan Pencarian selektif tanpa memodifikasi data asli (untuk output).


2. Klassifikasi data



Data spasial (data keruangan) adalah data dalam bentuk grafis yang menunjukkan ruang lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial dilambangkan dengan titik, garis, dan poligon. ontoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi,dsb. Bentuk-bentuk data spasial : titik (dot), contoh: posisi terminal; garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya; dan area (polygon), contoh: wilayah kecamatan. Contoh data atribut misalnya kepadatan penduduk, jenis tanah, dsb.
Data atribut adalah data yang memberi penjelasan atau deskripsi atas setiap objek di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif.

3. Pengukuran data dalam sig


Karakteristik utama Sistem Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa statistik dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi yang sering digunakan dengan istilah analisa spasial , tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan attribut-attribut pada bermacam fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan, dan sebagainya, yang secara bersama dengan informasi seperti dimana seseorang tinggal atau lokasi suatu jalan. Pengukuran data  meliputi
Jarak antar titik
Jarak terdekat
Jarak fungsional
Panjang garis
Batas dan bidang poligon
Centroid suatu daerah
Luas profil
Volume
Bentuk
Jarak tersempit dan terluas melintasi poligon
Sinuositas suatu garis

Overlay Spasial
Salah satu cara dasar untuk membuat atau mengenali hubungan spasial melalui proses overlay spasial. Overlay Spasial dikerjakan dengan melakukan operasi join dan menampilkan secara bersama sekumpulan data yang dipakai secara bersama atau berada dibagian area yang sama. Hasil kombinasi merupakan sekumpulan data yang baru yang mengidentifikasikan hubungan spasial baru.
Konsep Overlay Peta
Alamat Overlay Peta merupakan hubungan interseksi dan saling melengkapi antara fitur-fitur spasial.
Overlay Peta mengkombinasikan data spasial dan data attribut dari dua theme masukan.
Tiga tipe fitur masukan, melalui overlay yang merupakan polygon yaitu :
1) Titik – dengan - poligon, menghasilkan keluaran dalam bentuk titik-titik
2) Garis – dengan - poligon, menghasilkan keluaran dalam bentuk garis
3) Poligon – dengan - poligon menghasilkan keluaran dalam bentuk polygon


Raster
- Setiap sel dieksekusi, dan hasil overlay adalah layer baru
Vektor
- Operasi dijalankan hanya untuk bidang minat
- Item atribut baru dibuat
- Lapisan baru dapat dibuat yang membawa atribut asli dan baru
- Operasi ini umumnya lebih kompleks daripada overlay raster

Tidak ada komentar:

Posting Komentar